Excited ? Pasti!!
Tapi ada sedih juga sih, karena berarti perjalanan kita akan segera berakhir.
Let's enjoy Korea till it lasts....
my neighbour, Charles. |
Dan kita benar-benar harus berangkat habis Subuh, karena flight yang pagi banget (atau terlalu pagi ?). Tapi untungnya kita diorderin mobil ke Bandara, Karena kita sangat yakin ga bakalan punya tenaga untuk geret2 koper ke bandara naik train dengan kondisi mata masih sepet. Baik banget si manager hotel itu untuk arrange kendaraan buat kita. Meskipun rada mahal, tapi no problemlah, Karena kita efektif tidur itu cuma sekitar 3 jam berhubung masih harus packing. Dan seperti biasa, kalau ada jadwal pagi, gue malah susah banget buat tidur karena takut bablas. Bisa beda lagi nanti jalan ceritanya.
Dan gue ga inget gimana kita bisa sampai di bandara Gimhae di Busan, Karena semua langsung tertidur pulas di dalam mobil yang nyaman itu. Kemudian lanjut pontang-panting mencari gate dengan segala kekuatan yang kita miliki untuk akhirnya duduk manis di pesawat. Again, gue ga inget lagi tentang penerbangan ke Seoul Karena kita sukses tertidur pulas di perjalanan yang cuma sekitar 55 menit itu.
Pas sampai di Gimpo untungnya kita masih inget gimana caranya naik subway dan akhirnya langsung menuju apartment tempat kita akan menghabiskan lima malam terakhir di South Korea. Apartmentnya ga terlalu susah dicari, lokasinya di dekat station Dongmyo kalau ga salah, dan lokasinya di daerah Sadang Dong. Pas kita berhenti subway, meskipun sempat nyasar, ternyata ada lift yang langsung muncul di depan gedung apartemen. Pas lihat sekitarnya oke banget sih banyak tempat makan dan ada supermarket plus Daiso. Amanlah acara masak Memasak kita buat lima hari ke depan.
Kita kebetulan datang lebih cepat, untungnya boleh Masuk ke apartment, meskipun diwanti-wanti sama ownernya kalau kondisi apartment masih kotor belum dibersihin bekas tamu sebelumnya. Kita bilang kita cuma mau simpan koper aja, dan kita juga masih Berasa zombie Karena kurang tidur. So, we don't mind at all.
Dan apartmentnya benar-benar nyaman. Meskipun gedungnya sudah agak tua dan bukan yang mewah gitu feel-nya, tapi Berasa Korea banget. Kaya di Drakor yang kamu harus masukin password gitu di alarm di depan pintu yang terus pintunya bunyi gitu tanda sudah kebuka. Norak banget ga sih gue. Unitnya sendiri cukup luas, yang pasti lebih luas dibanding hotel kita di Jeju dan Busan. Begitu masuk seperti biasa kita harus buka sepatu, di sebelah kiri ada pantry dan kamar mandi. Kemudian di mainroomnya ada dua bed ukuran queen, satu sofa, meja makan dan TV plus.... ada wifi yang bisa kita bawa juga buat di jalan.
Tadinya kita pengen langsung istirahat gitu, tapi Karena onni yang bersihin apartment sudah datang, kita langsung cabut lagi dengan tujuan DDP alias Dongdaemun Design Plaza sesuai dengan itinerary kita. Berhubung malas mikir, akhirnya kita naik taksi aja dari depan apartment. Sesampainya di sana, cukup tercengang dengan bangunan yang memang keren banget. Pokoknya lebih keren dari foto-fotonya. DDP ini dibangun dari tahun 2009 dan baru diresmikan di tahun 2014. Bangunan ini merupakan salah satu landmark dari Seoul yang didesain oleh seorang arsitek Irak berkebangsaan Inggris. Pertama kali lihat bangunan ini, gue langsung ingat bokap yang punya kecintaan yang sama terhadap karya seni arsitektur seperti gue.
Di dalam bangunan ini sebenarnya ga banyak yang bisa dilihat kecuali desain interiornya yang sangat modern dan jadi tempat perusahaan indie yang punya produk yang luar biasa kreatifnya termasuk produk fashion. Tapi di sisi luarnya ada taman yang kece banget yang kayanya siap di-eksplore banget. Tapi ga sekarang, karena rasanya kita terlalu capek dan ngantuk dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke apartemen. Daripada nyasar juga gara-gara ga fokus. Dan benar saja, setelah mandi dan makan kita tidur pulas sampai sore menjelang.
Habis Maghrib, kita keluar juga deh akhirnya. Niatnya cuma mau jalan-jalan di sekitar apartement. Tapi ternyata, apartment kita itu letaknya udah lumayan di pusat kota. Deket daerah yang namanya Dongmyo yang terkenal dengan flea marketnya, terus kalau kita nyusurin jalan kita akhirnya sampai juga di daerah dongdaemun.
Ketemu koper yang Katanya ada di reality show terminal Korsel, " My Neighbour, Charles" rasanya happy banget. Dan ternyata sampai menuju ke DDP lagi, kita ketemu banyak spot yang kece-kece. Meskipun menggigil, sesi foto tetap jalan terus dong. Jalan lebih jauh, kita juga ketemu sungai yang happening itu, Cheonggyecheon, cuma karena waktu itu sudah lumayan larut, atau memang karena bukan malam libur, jadi suasananya sepi banget. Kita juga ngelewatin pusat fashion yang terbesar di Seoul, pengin masuk tapi takut belanja padahal masih ada beberapa toko yang buka. Inget koper yang udah berat bangetttt. Akhirnya yang Gue perhatiin justru kegiatan pengiriman barang yang terjadi di sekitaran shopping centernya, kehidupan online shop di Seoul ini Katanya 24 jam. Jadi sampai ada beberapa jasa kurir yang buka tenda dan melayani bertumpuk-tumpuk paket. This is what we called e-commerce. Amazing.
Akhirnya kita sampai juga di DDP yang sama breath-takingnya di malam hari. Bahkan lebih. Rasanya gue ga pengin pulang ke hotel dan melewatkan malam sambil melamun di sana. Lampu-lampu di sana bikin pemandangannya tambah keren. Dan tercapai cita-cita gue untuk foto di DDP LED rose garden. Itu kaya taman dengan hamparan bunga mawar yang terbuat dari lampu LED. These people are awesome. Ga kerbs hari semakin malam dan kita harus pulang karena besok masih banyak rangkaian itinerary yang menanti kita.
Beruntungnya kita ngelewatin satu tenda jajanan Korea yang isinya lengkap banget. Mulai dari toppokki sampai mochi, yang ada kita sibuk jajan sampai akhirnya balik lagi ke apartment.
Hari pertama di Seoul aja sudah se-happy ini.
Besok kita mau ngapain lagi yah ?
Cheers,
Dhidie
Sekeren ini DDP di malam hari |
The Famous Tunnel |
DDP LED Rose Garden |
Kita pikir ini terowongan Goblin |
Habis Maghrib, kita keluar juga deh akhirnya. Niatnya cuma mau jalan-jalan di sekitar apartement. Tapi ternyata, apartment kita itu letaknya udah lumayan di pusat kota. Deket daerah yang namanya Dongmyo yang terkenal dengan flea marketnya, terus kalau kita nyusurin jalan kita akhirnya sampai juga di daerah dongdaemun.
Ketemu koper yang Katanya ada di reality show terminal Korsel, " My Neighbour, Charles" rasanya happy banget. Dan ternyata sampai menuju ke DDP lagi, kita ketemu banyak spot yang kece-kece. Meskipun menggigil, sesi foto tetap jalan terus dong. Jalan lebih jauh, kita juga ketemu sungai yang happening itu, Cheonggyecheon, cuma karena waktu itu sudah lumayan larut, atau memang karena bukan malam libur, jadi suasananya sepi banget. Kita juga ngelewatin pusat fashion yang terbesar di Seoul, pengin masuk tapi takut belanja padahal masih ada beberapa toko yang buka. Inget koper yang udah berat bangetttt. Akhirnya yang Gue perhatiin justru kegiatan pengiriman barang yang terjadi di sekitaran shopping centernya, kehidupan online shop di Seoul ini Katanya 24 jam. Jadi sampai ada beberapa jasa kurir yang buka tenda dan melayani bertumpuk-tumpuk paket. This is what we called e-commerce. Amazing.
Alhamdulillah tercapai cita-citanya :D |
Akhirnya kita sampai juga di DDP yang sama breath-takingnya di malam hari. Bahkan lebih. Rasanya gue ga pengin pulang ke hotel dan melewatkan malam sambil melamun di sana. Lampu-lampu di sana bikin pemandangannya tambah keren. Dan tercapai cita-cita gue untuk foto di DDP LED rose garden. Itu kaya taman dengan hamparan bunga mawar yang terbuat dari lampu LED. These people are awesome. Ga kerbs hari semakin malam dan kita harus pulang karena besok masih banyak rangkaian itinerary yang menanti kita.
me and my happy face ketemu jajanan Korea |
Beruntungnya kita ngelewatin satu tenda jajanan Korea yang isinya lengkap banget. Mulai dari toppokki sampai mochi, yang ada kita sibuk jajan sampai akhirnya balik lagi ke apartment.
Hari pertama di Seoul aja sudah se-happy ini.
Besok kita mau ngapain lagi yah ?
Cheers,
Dhidie
No comments:
Post a Comment