Akhirnya udah hampir tiga tahun gue resmi undur diri dari dunia perkantoran. Rasanya gimana setelah hampir tiga tahun ini? Wow, amazing yah... Time flies gak kerasa banget.
Mungkin di tahun pertama gak terlalu kerasa karena kita kedatangan Covid-19 yang bikin semua orang harus di rumah. Mau dia karyawan, pengusaha, pelajar atau ibu rumah tangga. Semua berjuang untuk bertahan dan mempertahankan kesehatan maupun kewarasan dengan caranya masing-masing. Di tahun pertama ini gue mulai masuk ke dunia masak memasak dan per-baking-an yang sudah lama gue lupakan. Dan ternyata gue suka bahkan bisa cari uang juga dari sana. Dan Gue juga akhirnya bisa mendapatkan gelar financial planner ini dengan diuntungkan karena semua bisa dilakukan dari rumah.
Kemudian masuk di tahun kedua, yaitu tahun 2021, ternyata Covid belum juga beranjak pergi. Bahkan imbasnya semakin berasa. Seperti banyak orang yang kehilangan pekerjaan, anak-anak masih bersekolah di rumah. Tahun ini merupakan tahun yang sangat menyedihkan karena banyak orang kehilangan keluarganya maupun orang-orang yang mereka cintai karena terkena virus ini. Yang gue lakukan, gue semakin bersemangat untuk baking, impian gue punya toko yang menjual roti dan dessert atau pastry atau apapun itu. Meanwhile, gue juga mulai aktif buat bikin IG Live untuk sharing ilmu tentang mengelola keuangan. Di tahun ini kita semua akhirnya mendapatkan vaksin pertama dan kedua. Hati mulai tenang, muncul harapan kalau semua akan kembali normal.
Masuk di tahun 2022, dari sejak awal tahun, gue sibuk kembali ke dunia tulis menulis. Rasanya senang punya komunitas orang-orang yang sama-sama suka menulis. Di tahun ini gue ikutan menulis di 5 buku antologi dan menerbitkan satu judul novel. Kegiatan baking mulai terasa melambat karena satu kejadian tiba2 gue mendadak merasa tidak termotivasi. Gue juga mulai jarang2 sharing mengenai finansial di instagram. Semua kegiatan juga sudah hampir berjalan normal. Yang bekerja yang ngantor semua sudah offline lagi. Jadi gue disibukkan sama adaptasi lagi dengan semua yang terasa baru buat gue. Ada kesepian ketika semua orang pergi tapi kemudian ada yang ditunggu2 yaitu cerita dari mereka yang pulang.
Lalu, enakan mana jadi ibu rumah tangga full time atau jadi ibu yang bekerja ? Yah, intinya semua pekerjaan ada resiko dan ada kebaikannya. Sebagai ibu tetap saja cemas ketika hujan turun dan anak2 belum sampai di rumah, tetap was2 ketika anak2 naik kendaraan umum ke sekolah. Tetap pusing mikirin mau masak apa hari ini? Tetap ngomel ketika jemuran gak kering karena hujan yang tidak berhenti turun. Tapi mungkin, kalau dulu pas masih kerja, gue lebih acceptance dengan hal2 seperti itu. Lebih pasrah dan lebih mendelegasikan pekerjaan rumah ke asisten rumah tangga. Sementara sekarang, kucing gak pulang ke rumah satu malam aja, bisa bikin gak bisa tidur dan masuk ke dalam doa sehabis shalat... :P
Dulu pas masih bekerja, mungkin panik ketika tiba2 anak harus bawa ini itu ke sekolah. Atau gak enak hati ketika harus minta izin ke kantor karena anak sakit atau harus ambil rapot. Sekarang, hal2 kaya gitu udah gak jadi bagian kecemasan lagi.
Tapi enak dong, karena punya banyak waktu? Yah, gak juga sih. Ternyata karena ngerasa punya banyak waktu, jadi aktif jadi pengurus ini itu. Ikutan ini itu. Belum ngurusin lain2, kaya ngurusin bengkel, ganti ban mobil sampai antar jemput anak ke sekolah. Tetap harus bangun pagi karena harus siapin sarapan buat yang mau sekolah. Cuma enaknya, yah waktu jadi lebih fleksibel, meskipun pendingan jadi lebih banyak. Buat orang yang gak suka menunda pekerjaan, rasanya kadang bikin gemes aja kalau harus bergantung sama orang untuk menyelesaikan pekerjaan.
Terus apalagi enaknya? Bisa yoga setiap pagi, bisa jalan pagi ke GBK terus pulangnya nyari sarapan di tempat2 yang berbeda, bisa nganterin anak les sambil jajan2, bisa nulis kapan aja, bisa makan siang sama temen kapan aja, bisa latihan angklung, bisa datang ke arisan, pokoknya bisa melakukan semua hal yang dulu gak bisa gue lakukan karena terikat sama jam ngantor.
Jadi enakan mana? Yah tiap2 orang pasti berbeda jawabnya. Kalimat yang paling bisa menjawab kayanya cuma ini, mending punya banyak waktu atau punya banyak uang ? Hahahaha...
Cheers, Dhidie
No comments:
Post a Comment