Minggu lalu kayaknya kita dibikin heboh dengan nunggu-nunggu premiernya serial FRIENDS yang katanya bakal reunian di HBO Max. Sampai ada satu teman juga yang ngajak nobar pas premierenya. Dan mungkin bukan cuma gue yang ngalamin ini, tapi gue harus bilang kalau gue dewasa bersama serial ini.
I'll be there for you....
kira-kira begitu yah soundtrack serial ini yang dinyanyiin sama The Rembrandts. Dan mungkin ini satu-satunya lagu group musik ini yang gue tau. Tapi jujur, soundtrack ini yang nemenin gue ngejalanin tahun pertama gue kuliah di bandung, menemani dinginnya malam dan sepinya kamar kos karena kala itu pertama kalinya gue tinggal jauh dari keluarga. Setiap dengar lagu ini, entah kenapa, bawaannya bikin hati senang aja. Karena yang kebayang pasti si karakter-karakter serial ini yang menari-nari mengikuti irama lagu dengan payung warna-warni di depan kolam air mancur yang legend itu. Rasanya hati mendadak hangat membayangkan cerita pertemanan di dalam serial itu yang masih membekas di hati ini sampai sekarang. Dan gue berasa relate aja - kalau kata anak sekarang - dengan serial itu.
Tinggal sendiri di Bandung, tapi gue sangat beruntung karena gue mendapatkan pertemanan yang luar biasa yang seperti bunyi lirik soundtrack serial itu " I'll be there for you" . Pertama kali tinggal sendirian jadi ga berasa sendirian, karena punya teman-teman yang seperti sama-sama belajar untuk tinggal jauh dari keluarga juga. Pokoknya selain bareng kuliah, tiga kali waktu makan juga pasti kita sama-sama. Karena merasa senasib sepenanggungan jauh dari orang tua. Sampai satu sakit semua ikutan sakit yang sama juga... hahaha... Gue bahkan punya teman dekat yang terdiri dari enam orang juga saat itu. Meskipun dengan komposisi yang berbeda, yaitu dua cowok dan empat cewek. Dan diantara kami juga ada yang akhirnya menikah seperti Monica dan Chandler atau Rachel dan Ross.
Dan serial FRIENDS itu bukan cuma berpengaruh pada pertemanan juga tapi pada fashion masa kuliah gue dulu. FYI dulu, semua cewek kayanya pengen kayak Rachel. Semua pergi ke salon dan minta dipotong rambut dengan potongan Shaggy seperti Rachel. Dan itu pertama kalinya juga gue punya potongan rambut yang agak ngikutin trend. Karena gue termasuk konservatif dan ga ikutan potongan rambut Demi Moore di film Ghost.. ahahaha.... tapi untuk si Rachel ini, gue merelakan rambut panjang gue dipotong tidak beraturan. Jadi bisa dibilang di masa itu, mungkin hampir semua cewek di kampus pergi ke salon lalu minta dipotong rambut ala Rachel. Kamu juga enggak?
Serial yang mulai tahun 1994 dan berakhir tahun 2004 ini memang fenomenal banget. Sampai banyak potongan-potongan dialog yang rasanya sangat familiar di telinga. Dan anehnya gue ga pernah sekalipun ngerasa bosan untuk berulang kali menonton serial ini. Kaya apa yang lucu yah tetap lucu aja meskipun sudah diulang empat sampai lima kali.
Fase kedua FRIENDS menemani perjalanan hidup gue adalah masa dimana gue baru menikah sekitar tahun 2001 dan harus kembali tinggal jauh dari keluarga. Lagi-lagi kesepian dan homesick. Dimana waktu itu, kita berdua juga belum punya penghasilan dan harus menghemat untuk biaya hidup yang cukup tinggi. Tiket bioskop juga sangat mahal tapi kita butuh hiburan. Jadi waktu itu, kita berdua menghabiskan uang saku dengan membeli DVD Original Friends di salah satu toko musik di Piccadilly Circus dan mengoleksinya sampai Season Lima. Dan DVD itu yang berulang kali kita tonton di waktu pagi, siang dan malam. Karena masa itu, internet memang sudah ada tapi belum musim Youtube, Streaming online apalagi Netflix. Saking seringnya, sampai kita hafal mana episode yang ingin kita tonton ulang, mana yang kita lewati. Dan FRIENDS benar-benar membuat waktu berjalan begitu mudah meskipun jauh dari keluarga.
Sepuluh tahun serial itu, memang menyisakan banyak kenangan. Rachel, Monica, Phoebe, Joey, Chandler dan Ross, tidak ada yang lebih favorit, karena semua karakter itu membuat kita jatuh cinta sama beratnya. Joey dengan signature line-nya "How're you doing?", Rachel dengan segala kenaifannya, Monica yang OCD, Chandler yang sarkas, Phoebe dengan "Smelly Cat" Song, dan Ross dengan ke-geek-annya sebagai seorang paleonthologist, memang menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Dan rasanya sedih banget ketika serial ini harus berakhir. Kita mungkin berharap serial ini muncul lagi. Tapi, seperti yang dikatakan pada Friends Reunion itu kemarin, kalau akhir serial ini ditutup dengan happy ending dari setiap tokohnya, dan si penulis naskah membiarkan kita berimaginasi atas masa depan setiap tokohnya.
And, I love happy ending.
Cheers, Dhidie
No comments:
Post a Comment