Siapa yang punya kenangan sama Jalan Braga? Sebenernya sih gue juga gak punya kenangan2 amat sama jalan ini. Tapi jujur, sejak awal gue mau kuliah di Bandung dan gue ngelewatin jalan ini gue tuh langsung jatuh cinta sama jalan ini.
Ada yang sama ?
Mungkin karena pada dasarnya gue selalu suka sama bangunan tua yang kelihatannya lebih cantik. Kemudian suasananya juga yang chill banget, kaya hidup tuh jadi melambat kalau kita ada di antara bangunan tua gitu. Bener ga? Ditambah banyak kedai dan restoran yang dari dulu sejak orang tua gue kuliah di Bandung memang sudah ada di situ dan memang dipertahankan gitu aja, gak berusaha menjadi lebih modern juga. Dan ada juga penjual-penjual lukisan yang memajang lukisannya di atas trotoar. Meskipun dulu kata "estetik" belum menjadi trend, gue akui Braga sudah estetik dari zaman gue kuliah dulu. Dan saking cintanya gue, waktu nulis buku Trilogi Love's Labyrinth, selalu ada bab yang berlatar belakang Jalan Braga ini.
Apa sih yang berbeda, Jalan Braga dulu pas zaman gue kuliah dan Jalan Braga yang sekarang? Lebih cantik sih kalau gue bilang, lebih tertata dan lebih pejalan kaki friendly. Masih ada sih restoran Braga Permai, Cafe Canary, Toko roti Sumber Hidangan dan Toko Buku Djawa (yang sekarang malah terkenal dengan kopi susunya yang enak banget). Yang udah gue gak lihat adalah mungkin French Bakery dimana gue dulu gue suka beli roti jagung dan toko parfum yang ngejual parfum-parfum bermerk dengan harga miring. Miring ke kanan atau ke kiri? Hahaha....
Braga yang sekarang sudah ada kursi-kursi buat istirahat di trotoarnya yang juga lebih rapi. Ada beberapa kedai kopi kekinian dan beberapa pub. Ada Circle K dan Alfa Mart juga, ada Wendy's dan Starbucks dan ada semacam mal kecil yang gue lupa namanya. Intinya lebih mengikuti perkembangan zaman juga. Gue juga ngeliat banyak anak-anak muda yang hang-out di situ terus ada orang pakai kostum2 gitu yang bisa diajak foto2. Seru sih...
Akhirnya karena bingung mau kemana, kita ke salah satu coffee shop yang kelihatan menjanjikan. Cuma karena dia punya jendela yang menghadap ke jalan... Hahaha....
Yah gitu deh, lumayanlah buat sedikit mengenang dan kemudian menyadari betapa tuanya gue.. Hahaha....
Meskipun sebentar aja, tapi menikmati Jalan Braga di Malam Takbiran bisa bikin gue sedikit mengenang masa-masa indah di Bandung dulu.
Demi duduk di depan jendela :) |
Tebak dong gue minum apa? |
Lucu yah coffee shopnya |
Lebih Rapi dan Pejalan kaki friendly |
Salah satu Coffee Shop |
Bundaran Braga |
No comments:
Post a Comment