Ga pernah terpikir untuk mengunjungi Busan. Sejauh ini yang gue tahu tentang Busan yah..film Train To Busan itu, yang ga pernah sempat gue tonton. However, finally I did it. Annyeong… Welcome to Busan :)
Berangkat ke Busan dari Jeju dengan pesawat pagiiiiii…. Itulah alasan kenapa kita pindah ke hostel yang lebih dekat ke bandara. Jadi kita malam itu menginap di hotel yang namanya Disembers Hotel (ehm.. mungkin maksudnya Desember ??). Perjalanan malam-malam nyari hostel dengan koper yang besar-besar itu benar-benar ga banget. Tapi sebagai cewek-cewek perkasa kita tetap berusaha tegar.. Hahaha. Sampai akhirnya setelah bolak-balik nyasar dan ga semua bis ada kompartemen buat nyimpan koper. Ditambah kita juga sudah nyaris beku menunggu bis di halte, akhirnya kita memutuskan untuk naik taksi. Itupun susah banget karena ga semua taksi mau menerima empat orang dengan empat koper besar. Yah sudahlah kita nyaris mau ambil dua taksi, dan itu pasti jadi mahal, Alhamdulillah akhirnya ada taksi dengan driver yang sudah tua, mungkin kasihan sama kita :) Dia dengan entengnya masukin semua koper kita ke mobilnya, tida koper di bagasi dan satu koper di tengah dan langsung berangkat menuju hostel.
Jeju Airport Situation |
Jam enam pagi kita semua sudah siap, setelah malamnya sibuk packing-packing lagi. Langsung keluar dari area hostel untuk kemudian bingung mau naik taksi atau naik bis aja ke bandaranya. Gue sampai lupa kita akhirnya naik apa, yang pasti kita tiba dengan selamat di Bandara Jeju. Untuk penerbangan ke Busan kali ini kita naik Jeju Air. Gue sempat redeem VAT di mesin di Airport tapi kayanya gagal, yang pasti untuk belanja-belanja di Korea ini kita bisa melakukan tax redemption dengan mudah di mesin di Bandara. Pilihannya bisa dikreditkan ke Credit Card atau diambil cash di counter di Bandara. Mungkin ini yang menjadikan semua orang happy belanja di Korea.
By the way, sambil nunggu pesawat, kita sarapan seadanya di depan counter Sevel di Bandara. Kali ini gue selamat ga harus bayar excess baggage. Jadi uangnya bisa buat beli kopi. Perjalanan dari Jeju ke Busan sekitar satu jam. Karena kepagian jadi kita tidur dengan nyenyak sepanjang jalan.
Finally Busan |
Jin dan Jun ?? |
Ada kartun-kartun lucu di station subwaynya |
Dan… excited banget pas nyampe Busan. Sekali lagi, karena gue ga pernah kepikir untuk ke Busan. Yang gue tau tentang Korea yah cuma Seoul dan Jeju Island, udah itu aja. Jadi yah penasaraaannnn ada apa sih di sini…
Setelah berhasil mendapatkan semua koper besar kita. Dimulailah petualangan dengan mencari stasiun MRT yang katanya ada di bandara. Kita kebingungan dan nanya-nanya. Ternyata harus keluar dulu dari bandara dan ketemu juga si stasiun itu. Jadi dari Gimhae Airport itu kita harus menuju ke daerah Nampo tempat hotel kita untuk taruh koper dan istirahat alakadarnya untuk kemudian mengeksplorasi Busan.
Annyeong Busan... |
Ga Tahan Buat Ga foto-foto di mural di subway |
Dari Gimhae Airport kita naik LRT menuju Sasang Station untuk naik subway langsung ke Nampo Station, makan waktu sekitar 40 menit. Setelah naik turun bis di Jeju, kita ngerasain kehidupan kota besar di Busan. Dan pemandangannya beda banget sama di Jeju yang cenderung lebih slow. By the way Busan ini merupakan salah satu kota pelabuhan besar di dunia. Meskipun sibuk tapi berbeda dengan Seoul yang lebih internasional, di Busan ini juga kebanyakan penduduk berusia tua. Karena memang kotanya setenang dan senyaman itu, cocok untuk usia pensiun. Kebanyakan penduduk asli yang berusia produktif akan bekerja di Seoul untuk kemudian kembali ke Busan setelah pensiun. Dan satu hal yang pasti, penduduknya jauh lebih ramah dan terbuka dibandingkan di Jeju. Dari sejak kita datang dan bertanya-tanya bagaimana cara menuju stasiun Subway sudah ada Bapak-bapak tua yang menunjukkan jalan. Pas kita antri mau naik subway ada ibu-ibu tua yang menghampiri kita dan ternyata dia pernah tinggal di Indonesia. Memang seramah itu.
Stasiun subwaynya pun cenderung lebih tua, ga semodern di Seoul. Tapi beneran menyenangkan. Pengalaman ter-epic adalah kita harus ngangkat koper dari stasiun Subway melewati sekitar 30 (atau 40 ?) anak tangga untuk akhirnya dengan lega sampai ke permukaan tanah. Itu sebelum kita tahu kalau ternyata di setiap stasiun itu pasti ada liftnya, karena kita cuma berpatokan pada Gmaps yang nyuruh kita keluar di exit sekian untuk menuju hotel. Ga apa-apalah, namanya juga backpaker.. :) Daannnn untungnya hotelnya ga jauh dari exit itu dan ternyata hotelnya semenyenangkan itu…
And.. we’re really ready to explore Busan. Semoga kita ga ketemu zombie… :)
Cheers,
Dhidie
No comments:
Post a Comment