Happy New Year!!
Belum sih, masih beberapa hari lagi menuju tahun yang baru :) Tapi, apa sih arti 2022 buat gue? Dan buat kamu?
Tahun 2022 mungkin untuk lebih mudahnya akan gue buat menjadi tiga fase:
Pertama, January - April, Fase Penulis
Iya, gue kembali menulis. Di tahun 2022 ini gue menyelesaikan beberapa buku. Not really a book sih. Mungkin lebih tepatnya gue menyelesaikan beberapa cerita. Gue pernah nulis juga gimana gue berakhir dengan sekumpulan penulis yang hobi menulis antologi. Antologi ada kumpulan cerpen. Bermula dari ajakan yang iseng2 gue terima sampai akhirnya berakhir dengan keterlibatan pada lima buah novel antologi dan satu buah novel gue sendiri. Pokoknya gue berusaha keluar dari zona nyaman gue. Gak bermaksud apa2, tapi pada akhirnya gue sadar kalau gue tidak bergabung ke sebuah publisher besar, gue hanya akan menelurkan karya dan gue tidak bisa mencari uang dari sana. Dark Side; Aku, kamu dan kopi; 4 Dongeng Istimewa; Memoar dan Dear Anakku. Dan Sebuah novel berjudul, Cerita tentang Langit dan Senja akhirnya menutup perjalanan menulis gue untuk sementara. Karena proyek yang terakhir yaitu challenge menulis novel selama satu bulan penuh terjadi terlalu menguras tenaga, pikiran dan waktu, malah membuat gue ingin istirahat sejenak dari aktivitas menulis. Itu yang yang terjadi dalam empat bulan pertama di tahun 2022.
Kedua, May - Agustus, Fase Kehilangan
Masih gak mau mengingat, tapi memang ini adalah kenyataan, empat bulan kedua menjadi fase kehilangan di dalam keluarga kami. Papa akhirnya terbebas dari segala sakit yang dideritanya. Papa akhirnya kembali ke hadapan Allah SWT. Di fase ini gue merasa benar2 terpuruk. Gue gak pengin melakukan apa2. Gue berhenti melakukan segala sesuatu. Semua yang gue lakukan hanya sebatas jadwal yang memang biasa gue lakukan. Gue malas melakukan apa2. Bahkan gue berhenti menerima pesanan kue dan gue berhenti menulis. Gue juga disibukkan dengan si bungsu yang mau masuk SMA. Satu hal baik yang mungkin terjadi di kuartal kedua ini adalah gue pertama kalinya main angklung di luar kota. Dan gak tanggung2 di hotel Tentrem di depan Gusti Putri. Lalu main angklung di Museum Nasional Jakarta, kemudian untuk pertama kalinya sejak kepergian Papa kita berkumpul lagi lengkap satu keluarga di Lembang.
Ketiga, September - Desember, Fase Recovery
Kuartal ini diawali dengan sebagian besar keluarga besar terkena Covid. Ada duka, ada doa dan air mata. Tapi Alhamdulillah semuanya sudah kembali sehat. Gue juga mulai disibukkan dengan segala kepengurusan, dan semakin terasa perbedaan semua aktivitas yang kembali menjadi normal. Harus adaptasi lagi, waktu seperti berlari. Terkadang masih rindu untuk kembali bekerja di kantor. Tapi masih sulit untuk melepaskan waktu bersama anak2 yang begitu berharga, bisa morning walk di GBK dan bisa yoga sendiri setiap pagi. Mungkin gue harus mencari cara lain untuk menghasilkan uang tanpa harus terjebak di dalam rutinitas dan jadwal yang padat. Aktivitas financial sharing sebentar lagi akan mengembangkan sayap menjadi sebuah channel podcast bernama Rumpi Finansial. Dan gue juga akhirnya bisa membuat satu channel podcast yang membahas tentang drama korea. Gue kembali menulis di blog ini, dan gue memiliki saluran baru untuk menulis tentang makanan di aplikasi pergi kuliner. Di bulan Desember ini si bungsu akhirnya berangkat umroh, yang nampaknya menutup perjalanan tahun 2022 ini dengan sempurna.
Hampir tidak ada mimpi di tahun 2022 ini. Hanya menjalani apa yang harus dijalani. Dan bersyukur atas apa yang sudah diberikan. Dan belajar dari apa yang sudah terjadi.
So Long 2022, Hello, 2023!
Cheers, Dhidie
Happy New Year 2023 sayang
ReplyDelete