Serius ada menara Eiffel di Korea.
Ternyata bener lho, tapi kecillll... hahaha...
Ini adalah dua destinasi yang wajib divisit juga kalau sudah sampai di daerah Gapyeong.
Meski mungkin ga seheboh destinasi lainnya.
Jangan lupa ke Petite French dan Garden of Morning Calm di Seoul..
Kita cuma waktu sekitar satu jam, karena jam 6 mereka benar-benar sudah akan tutup lokasi ini. Lumayanlah buat browsing-browsing dikit daripada penasaran. Dan untungnya karena memang sudah sore tempat ini sudah lumayan sepi, sehingga kita bisa puas menjelajah dan foto-foto di sini. Begitu masuk ke lokasi, kita langsung disambut dengan warna-warni khas pedesaan di Perancis. Tapi mungkin karena kemarin di Busan kita sudah mampir ke Gamcheon Village, gue ga terlalu merasa wah berada di sini. Mungkin juga karena tempat ini sudah didirikan sejak 2008 jadi kesannya memang sudah ga terlalu gimana gitu.
Puas menjelajah tempat ini dan karena memang sudah mau tutup juga, kita akhirnya keluar benar-benar sebagai penghuni terakhir. Untungnya ga dikunciin di sini yah. Bareng taksi driver yang tadi kita cus untuk chilling out di The Garden of Morning Calm. Gue juga ga ngerti sih kenapa dinamain seperti itu. Yang pasti kita akan menikmati lampu-lampu cantik seperti di Batu Night Park-nya Malang. Untuk foto-foto di sini perlu skill tinggi dan kamera yang canggih karena memang sudah gelap banget dan hanya mengandalkan lampu-lampu hias yang ada. Udaranya semakin dingin bikin kita harus terus berjalan sampai akhirnya waktunya pulang. Tapi seru sih, cuma yah kalau berangkatnya sama pasangan pasti lebih seru lagi, karena romantis.
Ternyata bener lho, tapi kecillll... hahaha...
Ini adalah dua destinasi yang wajib divisit juga kalau sudah sampai di daerah Gapyeong.
Meski mungkin ga seheboh destinasi lainnya.
Jangan lupa ke Petite French dan Garden of Morning Calm di Seoul..
Setelah dari Nami Island, kita langsung cus menuju Petite French Naik Taksi, karena katanya tempat itu bakal tutup jam 5 sore. Pas banget sampai di sana jam setengah lima. Karena sudah terlalu sore dan takut ga bisa nemu untuk balik ke station, akhirnya kita minta supir taksinya untuk nunggu kita. Untungnya dapat supir yang baik hati, atau memang dia sudah kasian sama kita.
Kita cuma waktu sekitar satu jam, karena jam 6 mereka benar-benar sudah akan tutup lokasi ini. Lumayanlah buat browsing-browsing dikit daripada penasaran. Dan untungnya karena memang sudah sore tempat ini sudah lumayan sepi, sehingga kita bisa puas menjelajah dan foto-foto di sini. Begitu masuk ke lokasi, kita langsung disambut dengan warna-warni khas pedesaan di Perancis. Tapi mungkin karena kemarin di Busan kita sudah mampir ke Gamcheon Village, gue ga terlalu merasa wah berada di sini. Mungkin juga karena tempat ini sudah didirikan sejak 2008 jadi kesannya memang sudah ga terlalu gimana gitu.
Tempat ini berlatar belakang cerita dari novel klasik terkenal "The Little Prince" alias "Le Petit Prince" karya penulis Perancis Antoine de Saint-Exupery. Kenapa kayanya orang Korsel tergila-gila sama tokoh-tokoh di buku ini ? Karena ternyata buku ini merupakan literatur yang wajib mereka pelajari di sekolah. Makanya selain di Gamcheon, di sini juga banyak sekali patung-patung bahkan ruangan pameran yang terkait dengan si novel ini. Pokoknya seperti berada di negeri dongeng deh.
Selain itu, tempat ini sempat digunakan beberapa kali sebagai lokasi shooting drakor, di antaranya " My Love from The Stars", makanya para pengabdi drakor merasa wajib untuk datang ke sini. Yah gitu deh, senang aja ngeliat bangunan yang berwarna-warni. Tapi overall experience-nay, karena mungkin gue sudah ke Gamcheon Village, jadi seperti mengulang experience aja sih.
Gitu deh, penutupan untuk perjalanan ke Gapyeong dan sekitarnya.
Besok kita mau jalan-jalan di sekitar Seoul aja kayanya... :)
Cheers,
Dhidie
No comments:
Post a Comment