Featured post

Friday, 3 April 2020

Shooting Drakor ? Belajar Main Ski ?

Katanya tempat ini jadi tempat shootingnya Lee Min Ho di drakor Legend of The Blue Sea. 
Tadinya karena penasaran aja dan masa sih liburan pas penghabisan winter kita ga main ski sih, dan berakhirlah kita di Vivaldi Ski Park ini.
Let's Ski, Everybody....


Exciting juga sih. Karena pertama dan terakhir kali ke tempat ski itu waktu liburan di Melbourne tahun 1996. Udah lama banget yak, dan itupun ga ski cuma main tobogan aja, kaya snow slider gitu. 
" Kita mau ke ski resort gitu yah, Mbak ?"
" Oke"
Tadinya gue ga mau ikut sih, gue mikirnya mau di hotel aja terus belanja ke Myeongdong. Tapi udah jauh-jauh ke Korea pas winter masa ga lihat salju.  Apalagi teryata Lee Min Ho pernah shooting di sini kan ? Meskipun gue belum nonton LOBS (karena waktu itu telalu mainstream kalau menurut gue). Lumayan juga sih biayanya sekitar Rp. 1,2 Juta per orang. Itu udah termasuk perlengkapan ski, pakaian, dan transportasi ke resortnya. Tadinya sih mau ke satu resort di daerah Pyeongchang yang lokasi 3 jam dari Seoul, tapi katanya pas tanggal kita berangkat sudah mulai tutup dan diperkirakan saljunya sudah mulai mencair. Akhirnya yang masih open yang di Daemyung Vivaldi Park yang cuma 2 jam perjalanan dari Seoul. 

Gue lupa sih kita kumpul dimana di Seoulnya, tapi akhirnya kita naik coach gitu sampai akhirnya berhenti di tour office-nya. Di sini kita di-brief tentang gimana cara handle si alat skinya, terus gimana basic ski-nya. 
Habis briefingnya selesai kita langsung ambil pakaian skinya sesuai size masing-masing. Semacam winter pack gitu kaya setelan bahan parasit tapi yang lebih tebal itu. Jadi gue di dalamnya cuma pakai long john aja. Gue beli gloves juga sih katanya harus khusus biar ga basah dan licin, jadi mending udah bawa sebelumnya karena kalau beli disitu lumayan mahal juga. Jangan lupa pakai kaos kaki yang agak tinggi yah.
And off we go, exciting....


Dan resortnya benar-benar keren pemandangannya. Jadi di dalam kompleknya itu ada hotelnya juga gitu, jadi kalau ada duitnya sih bisa aja nginep di situ dan main ski seharian. Sementara kalau di ski parknya sendiri ada foodcourtnya yang lumayan lengkap makanannya, tapi kalau kita bawa makanan dari luar juga bisa aja, disediain tempat buat makannya.


Pas sampai di sana, kita langsung dikasih kunci loker, karena harus bayar lagi, kita sharing satu loker berempat aja. Namanya juga budget holiday..hahahaha. Terus kita dikasih kertas yang sudah ada ukurannya kemudian antri untuk ambil peralatan ski dan sepatunya. Kita tinggal kasih kertasnya ke penjaga counternya dan dia langsung ambilin. BTW penjaga-penjaganya itu kaya di drakor2 banget mukanya..


Kemudian kita dikumpulin per team untuk briefing lagi gimana cara bawa peralatan skinya biar ga jadi berbahaya untuk orang lain. Dan saudara-saudara, peralatan ski itu ternyata super duper berat. Dan di detik itu gue menyesal kenapa gue ga duduk-duduk aja sambil foto-foto di foodcourt. Hahaha.. Tapi gue diingetin sama temen gue tersayang, " Mbak, kita udah bayar mahal lho..." 
" Baiklah.

Akhirnya dengan menyeret-nyeret peralatan ski dan dengan balutan sepatu ski yang juga ga nyaman, gue menyerah masuk ke medan perang. Ikut rombongan menuju ski parknya. Dan sumpah keren banget tempatnya. Pertama kali kita diajarin cara pasang skinya, kemudian cara pegang tongkat skinya dan cara menjatuhkan diri.  Menarik sih tapi ternyata ga gampang.
Dan gue yang penakut ini benar-benar tersiksa. Sebenarnya bukan penakut banget sih cuma gue itu orangnya takut banget kalau harus jatuh. Kalau udah jatuh takut susah untuk bangkit lagi... eaaaa....

" Yuk, mbak. Naik ke skylift-nya."
" No, thanks," kata gue. 
Gue sudah cukup puas main-main di bawah sini aja. Itupun perlu effort yang luar biasa untuk bisa berdiri dan bertahan di atas si papan ski. Tapi yah gue sukses main-main salju dan foto-foto. Terus sumpat vidcall juga sama anak-anak di rumah. Bahagia gue yah gini aja, ga perlu naik, ke atas dan ski dari puncak. Kayanya gue rugi yah bayar semahal itu.. hahahaha. Jiwa pelitnya berteriak. 

Jam dua belas kita break makan siang. Akhirnya lega terbebas dari peralatan ski yang berat itu. Tapi karena sepatu ada di loker, kita tetep pakai sepatu skinya dan berjalan dengan gaya robot menuju ke wilayah hotelnya karena sekalian mau shalat di sana. Kita beli makanan di convenience store situ dan enak-enak. Dasarnya aja suka jajan yah. 
Setelah makan dan shalat kita balik lagi ke tempat ski untuk main-main lagi sampai jam empat waktunya pulang. Lega, puas main-mainya, dan lapar.....

Kalau buat pengalaman pertama sih tempat ini boleh banget dicoba karena kita disajikan pemandangan dan pengalaman yang ga mungkin kita dapat di Indonesia. 
Mungkin next time gue akan lebih berani yah, atau mungkin ga ada next time, karena gue mendingan belanja di Myeongdong aja... :)

Cheers,
Dhidie

No comments:

Post a Comment