Udah sebulan pas #dirumahaja. Kamu udah ngapain aja ?
Yang seneng masak, udah berapa resep yang dicoba dipraktekin ?
Yang seneng belanja online, hayo udah berapa kali unboxing selama sebulan ini ?
Yang senang berkebun, sedang nanam apa sekarang ?
Yang senang baca, sudah tamat berapa novel sampai hari ini ?
Yang suka beres-beres rumah, pasti sekarang lemari bajunya sudah lebih rapi. Terus sudah banyak barang yang siap di-give away buat yang lebih membutuhkan.
Yang suka nonton drama korea, kamu sudah nonton apa aja ?
Nah, lewat tulisan ini, gue mau share tentang hal yang ga penting banget.
Drama Korea. Awalnya ga suka nonton Drakor karena dulu gue lebih suka drama Jepang, yang menurut gue bahasanya lebih halus dan lebih ga teriak-teriak aja gitu cara ngomongnya.
Tapi ternyata gue salah, gue lupa sih pertama kali nonton judul apa di drakor era baru ini. Yah lupain aja tentang Hotelier, Winter Sonata yang jadul itu.
Pokoknya gue ingetnya sekitar tahun 2014 atau 2015 gitu gue mulai nonton.
Pas jamannya Descendant of The Sun gitu deh. Jujur gue ga nonton DOTS karena selera Drama gue ternyata ga terlalu main stream, atau yah gue emang ga suka nonton yang orang lain nonton aja. FYI gue juga ga nonton Goblin dan LOBS. Jadi biasanya gue akan secara random memilih satu drama berdasarkan judulnya. Kalau di episode pertama gue suka, gue akan lanjut, tapi kalau ga ya udahan. Kalau gue udah lanjut, gue kemudian akan memilih drama-drama selanjutnya berdasarkan si aktor atau aktris dari drama yang sebelumnya gue tonton. Tapi ngeselinnya kalau aktris lebih cepat turn-over jadi ga bakal banyak drama yang dia mainin, cuma kalau aktor bisa ada lebih banyak. Mungkin kalau cewek kehambat urusan umur kali yah. Kalau sudah berumur dikit langsung ga laku lagi.
Sebenarnya yang gue suka dari Nonton Drakor adalah tidak vulgar. Kalau di Drakor cerita percintaan yang kayanya so sweet banget. Dan mungkin budaya asianya juga masih kental, jadi apa yang menurut kita tabu juga berlaku lebih kurang sama di Drakor. Kemudian nilai-nilai seperti keluarga, hormat kepada orang tua, kasih sayang dengan saudara, hormat kepada atasan di kantor itu masih sama dengan yang biasa kita hadapi sehari-hari. Kemudian dari drakor-drakor yang gue tonton, ada aja pengetahuan baru yang bisa gue tarik. Karena mereka menyajikan drama dengan begitu complexnya, kalau cerita tentang dunia pertelevisian, dunia politik, tentang congressman, tentang satu perusahaan yang bergerak di industri tertentu itu disajikan dengan jelas jadi ga cuma cerita berfokus pada sepasang kekasih saja, kayanya mungkin pemerintahnya memang mewajibkan drama itu ga boleh bikin rakyatnya jadi bodoh. Selain itu kebudayaan Korea juga banyak diselipkan, seperti makanannya, tempat-tempat wisata sampai make-up dan fashion-nya juga. Mungkin yang agak ngeselin kalau mereka sudah memasukan sponsor produk ke suatu scene yang kaya too obvious gitu kalau itu iklan, biasanya menjelang episode akhir. Cuma yah ga apa-apa juga, kita masih enjoy aja kan nontonnya ?
Sejak #dirumahaja, gue sudah nonton sekitar lima drama korea, sedikit gue review aja yah, siapa tahu bisa buat referensi.
1. www. search.
Terus terang gue nonton ini karena ceritanya tentang office life gitu. Dan gue suka banget Nonton drakor dengan background situasi di kantor itu. Yah mungkin naluri sebagai mantan karyawan. Cerita tentang tiga wanita karir yang bekerja di bidang "mesin pencarian" alias search engine semacam google gitu. Intrik-intrik yang gue suka adalah bagaimana sebuah mesin pencarian bisa dijadikan sebagai alat propaganda maupun untuk saling menjatuhkan antar lawan politik. Dan bagaimana apa yang menjadi trending itu biasa diatur. Yang pasti message drama ini "Girl Power" banget.
2. CLOY alias Crash Landing On You
Tadinya ga pengin nonton karena menurut gue ini terlalu mainstream. Tapi banyak banget yang nyuruh nonton drama ini. Akhirnya gue menyerah dan nyobain episode pertama. Dan gue suka, karena cerita yang unik banget dan gue memang lagi penasaran tentang ada apa sih sebenarnya di North Korea. Apalagi sejak gue nonton film "The Interview". Drama ini bikin gue ga berhenti nonton karena seru aja lihat segitu bedanya kehidupan di Korsel dan Korut. Dan ternyata cinta itu tidak mengenal utara dan selatan lho.... :)
3. Itaewon Class
Ini juga tadinya males nonton karena masih happening banget. Tapi, lagi-lagi gue disarankan untuk lanjut ke drakor ini. Episode pertama langsung nge-klik. Dasarnya pelajaran yang bisa kita ambil dari drama ini adalah ga ada yang ga mungkin di dunia. Selama kita masih punya mimpi dan konsisten untuk berusaha mencapai mimpi itu.
4. What's Wrong With Secretary Kim
Gue nonton ini karena suka sama aktingnya Park Seo-joon di Itaewon Class. Dan karena background-nys adalah perkantoran lagi akhirnya gue nonton sampai habis. Padahal inti ceritanya adalah yah gitu aja, si sekretarisnya mau resign (dan karena gue habis resign jadi gue penasaran banget sama endingnya), terus ternyata boss-nya merasa kehilangan karena sudah bergantung banget sama si sekretaris yang sudah sembilan tahun bareng dia. Akhirnya dia mengupayakan berbagai cara supaya si sekretarisnya ga jadi resign. Yang menarik adalah, dengan topik yang sederhana banget, dia bisa bikin kita penasaran karena dia masukin cerita tentang penculikan yang menjadi masa lalu sang tokoh, jadi dapat thriller-nya juga.
5. When The Weather is Fine
Ini drama baru sih dan gue nonton gara-gara Park Min Young yang main jadi secretary Kim. Masih berlanjut dramanya tapi gue berhenti dulu karena sebenarnya gue ga suka drama yang lagi on-going males aja nunggu episodenya. Ceritanya sih lumayan bagus tentang seorang yang pulang ke kampung halamannya dan dia jadi ingat masa-masa SMA karena cukup buat dia trauma gitu. Ga mau spoiler ah, pokoknya nonton aja.
6. My ID is Gangnam Beauty
Akhirnya gue sekarang lagi nonton ini, telat banget yah. Ada kasih tau kalau ini awalnya webtoon. Pantesan tokoh-tokohnya kaya epic situ kata di Itaewon Class. Ceritanya menarik karena menggambarkan bagaimana di Korea Selatan orang itu masih di-judge by how he/she's look. Jadi body-shaming itu memang parah banget, menurut gue klinik-klinik oplas di sana juga muncul yah gara-gara budaya ini. Ini juga yang bikin industri fashion dan kosmetik menjadi begitu berkembangnya, yah karena semua orang ingin tampil cantik.
Yang terakhir ini belum selesai sih gue tonton tapi bentar lagi juga tamat.
Kalau kamu lagi nonton apa sekarang ?
Cheers,
Dhidie
No comments:
Post a Comment