Featured post

Monday 26 April 2021

Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu kembali ke masa lalu?

Lo harus nonton ini, Mba. Bagus banget.

Gitu kata salah satu temen gue sesama pencinta drakor. 

Cus akhirnya gue nonton 18 again...





Drama ini sebenarnya diadaptasi dari fim Hollywood dengan judul 17 again. Gue udah nonton sih. Dan Bagus. Ceritanya tentang seorang cowok di umur 40an yang mengalami krisis paruh baya. Di usia ini dia merasa sudah gagal menjadi seseorang. Satu hal yang menganggu pikirannya adalah dia selalu menyalahkan masa lalunya. Karena dia dan kekasih masa SMAnya terpaksa menikah karena sang kekasih hamil yang akhirnya menghentikan mimpinya menjadi atlet basket profesional. Perasaan menyalahkan dan tidak dapat menerima kenyataan ini akhirnya menjadikan hubungan rumah tangga maupun perannya sebagai seorang suami seperti terpaksa. Bukannya berusaha menjadi lebih baik, si cowok ini malah sibuk menggerutu dan menyesali keputusannya, sehingga dia selalu merasa tidak bahagia. 

Kemudian apa yang terjadi ketika dia tiba-tiba bisa kembali menjadi seorang anak berusia 18 tahun? Nonton aja yah, gue mau jadi spoiler di sini. 

Drakor kedua yang gue tonton masih dengan tema yang mirip, judulnya, "Hello, Me!". Ceritanya sama tidak masuk akalnya. Tapi yang ini lebih tidak masuk akal tapi sangat dalam maknanya. Di drakor ini, sang tokoh utama, seorang cewek berusia 37an, karena suatu kejadian bertemu dengan dirinya di masa SMA. Melalui sosok remaja dirinya itu, dia seperti diingatkan bagaimana kehidupan begitu menyenangkan 20 tahun yang lalu, dan bagaimana dia dulu adalah karakter yang menyenangkan dibandingkan saat ini. 

Kemudian, apa maksud gue menulis ini? Karena hari ini gue ulang tahun. Di umur dengan dua angka yang sama sejak 11 tahun yang lalu. Gue jadi mengingat2 apa yang terjadi 11 tahun yang lalu. Yang gue ingat adalah gue masih bekerja di kantor yang baru saja gue tinggalkan, mungkin sekitar setahunan lebih. Gue ingat masa-masa gue harus jungkir balik menjadi sales kredit modal kerja di bank yang waktu itu gue bilang akan menjadi bank terakhir tempat gue bekerja. Bagaimana dengan keluarga ? sebelas tahun yang lalu berarti anak pertama gue baru kelas dua SD dan anak kedua gue baru 4 tahun umurnya. Lalu bagaimana dengan gue saat ini? yang paling terasa adalah sudah ada satu mahasiswa dan satu remaja yang menemani gue di rumah. Sebelas tahun yang lalu mana terpikir kalau gue akhirnya baru resign dari kantor itu sepuluh tahun kemudian. Sebelas tahun yang lalu mana terpikir kalau gue akhirnya menerbitkan tiga buku dan akhirnya terjun ke dunia per-oven-an. Sebelas tahun yang lalu mana terpikir kalau gue akhirnya bisa mewujudkan obsesi gue untuk kulian S2 finansial meskipun cuma mengambil sertifikasi finansial planner. 

Hidup memang tidak bisa ditebak kemana arahnya. Seperti masa lalu yang diingat bukan untuk disesali, namun untuk dijadikan Pelajaran agar tidak mengulang kesalahan yang sama dan menjadikan kejadian-kejadian baik di masa lalu sebagai motivasi di masa sekarang. Meskipun gue termasuk orang yang unbelievably romantic dengan masa lalu, gue adalah orang yang bisa memilih masa lalu mana yang mau gue ingat dan mana yang harus gue lupakan agar tidak menjadi toxic untuk masa depan gue. 

Lalu, apa hubungannya dengan drakar-drakor tadi. Memang mungkin menyenangkan kalau bisa kembali ke masa lalu, ketika dunia hanya terlihat indah saja. Tidak ada ketakutan kehilangan pekerjaan, tidak ada ketakutan tidak bisa menyekolahkan anak, tidak ada ketakutan bagaimana kehidupan setelah pensiun nanti (meskipun sekarangpun gue sudah pensiun..:)). Tapi jangan sampai muncul pertanyaan "what if" di kepala kamu. karena semua perjalanan yang membawamu sampai ke titik ini adalah sebuah perjalanan yang sudah sempurna dirancang untukmu. Gue selalu berpikir kalau gue tidak boleh menyesali keputusan maupun kejadian yang sudah terjadi, seperti, harusnya gue masuk SMA itu, harusnya gue ambil kuliah jurusan itu, harusnya...harusnya...harusnya.... Tapi kalau dipikir2 kalau keputusan2 itu yang gue ambil, mungkin hidup gue juga gak akan seperti sekarang ini. Gue mungkin gak akan sampai ke titik ini yang sangat gue syukuri hari ini.


Gitu deh, Happy birthday to me!!

Cheers, Dhidie