Featured post

Thursday, 23 January 2025

Bahas Panggung Angklung 2024

 Gimana rasanya menemukan kecintaan baru terhadap sesuatu? Yah, Bahagia. Itu yang gue rasakan dari empat tahun main angklung ini. Tahun 2024 sebenarnya panggungnya tidak sebanyak tahun 2023, tapi kok gue merasa panggung kita di tahun ini benar2 ter-upgrade, bukan di tempat yang biasa aja gitu lho.

Sebelum Manggung Di MRT Bundaran HI


Panggung dimulai di Bulan April 2024, acara Halal Bihalal Lyons Club Indonesia di hotel Amarosa. Keren banget kan? Kita pakai DC baru, batik Mega Mendung Cirebon. Pertama kali punya DC yang benar-benar seragam dan Alhamdulillah acaranya lancar.


Mirror selfie sebelum manggung di Hotel Amarosa


Panggung kedua di 2024, itu agak lama sih, bulan Agustus, akhirnya kita manggung di Mal kesayangan kita semua, PIM 3. Dan berasa banget manggung di mal mewah tuh EO juga profesional banget dan kita juga diperlakukan dengan profesional. Keren ga? Udah pasti keren dong, dan video Youtube Lagu "Tanah Airku" punya viewer tertinggi di Youtube kita.
Sebelum Manggung di PIM 3


Gladiresik PIM 3

Panggung Ketiga masih di Bulan Agustus, seperti biasa kita memeriahkan hari Kemerdekaan bersama warga lainnya... hahaha... udah jadi panggung rutin kita. Beda panggung, beda kesenangan. Yang penting happy aja. Salah satunya karena bisa jalan kaki dari rumah ke tempat acara.

Setelah manggung 17an di Komplek

Panggung keempat, di bulan Oktober. Ini panggung yang persiapannya luar biasa. Seragam baru, lagu2 baru, karena manggungnya di luar kota. Di Yogyakarta. Akhirnya kita kembali ke Yogya, di acara YKAI dan Lyons, Mahakarya Batik Indonesia. Jadi untuk acara amal ini, pengrajin batik Le Iwon, bikin batik sepanjang 50 meter yang hasil penjualannya akan digunakan untuk membangun rumah peristirahatan untuk anak penderita kanker. Dan di Yogya ini, kita gak cuma main di satu tempat tapi di dua tempat Benteng Vrederburgh di Titik Nol dan di Hotel bersejarah Hotel Brongto. Pengalaman yang sungguh luar biasa sih ke Yogya ini.

Benteng Vrederburgh Titik Nol Jogja

Panggung kelima, di Bulan November, itu sebenarnya panggung yang gak pernah kita rencanakan sebelumnya. Kita manggung di panggung Festival Band tahunannya Alumni ITB. Seneng ga? Seneng dong, kalau Almarhum Papa masih ada mungkin gue ajak nonton. Panggungnya karena panggung band jadi berasa luas banget, bahkan lebih besar dari panggung di Festival Payung Solo. Dan lebih megah dan kokoh. Meskipun sepi penonton, tapi ternyata rasa manggung di panggung besar itu memang beda. Berasa band beneran gitu lho.

Sebelum manggung di Fesben ITB

Dan... panggung terakhir di tahun 2024 adalah di bulan Desember. Gak nanggung2, sehari sampai dua kali manggung. Di Plaza Indonesia dan di Stasiun MRT Bundaran HI. Kalau di Plaza Indonesia sih ini udah ketiga kalinya, tapi kalau di MRT ini pertama kali, jadi so excited kan? Kapan lagi main angklung berasa ngamen di undergroundnya New York dengan orang yang lalu lalang. Jadi selain mereka nontonin kita, kita juga asik nontonin mereka. Yah Gitu deh... 

Bundaran HI

Dan gue gak tahu gimana perjalanan panggung ke panggung kita di tahun baru 2025 ini. Mudah-mudahan lebih bikin excited panggung2nya, seenggaknya untuk gue.. hahaha

Cheers, Dhidie

No comments:

Post a Comment